Sedih, pasti dirasakan setiap orang yang sedang
menjalani LDR, terutama pada permulaan, rasanya memang tidak seperti biasa.
Takut, pasti juga dirasakan ketika raga tak lagi bersama. Pilu pasti terasa
saat sedang sendiri, bagaimana tidak, jika dulu sering jalan bareng, maka sekarang
harus jalan sendiri sendiri, kalau dulu makan bareng, maka kini makan sendiri –
sendiri di tempat yang berbeda dan suasana yang berbeda, kalau dulu kangen
tinggal sms atau telpon dianya datang, kalau sekarang kangen harus telpon,
kalau dulu sms atau telpon bisa kapan
aja, kalau sekarang harus nunggu jam istirahat, kalau dulu sms gak dibales atau
telpon nggak diangkat bisa marah seenaknya kalau sekarang harus tahu situasi
dan kondisi kalau tidak bisa – bisa si dia pindah ke lain hati, kalau dulu
penuh perhatian maka sekarang banyak berkurang karena kerjaan, jadi gimana ?
apa yang yang harus saya lakukan ?
Sering terpikir kata – kata itu dibenak saya,
rasanya dunia begitu sepi. Bukan bermaksud berkata lebay atau apa, tapi
faktanya itu yang saya alami. Dulu dan sekarang adalah keadaan yang benar –
benar berbeda 180 derajat. Dulu dan sekarang adalah benar – benar seperti
langit dan bumi, bahkan untuk bertemu pun harus benar –benar direncanakan,
untuk bertemu semenit rasanya benar – benar impossible
kecuali dalam mimpi atau dalam bayangan semu itu pun kadang tidak berhasil.
Rasanya benar - benar jengkel dan sedih.
Awal – awal memang perhatian masih diberikan, mencoba memberikan hal seperti
biasa dan senormal mungkin seperti tidak sedang terjadi apapun, lama lama
kejadian juga. Sedikit banyak semua itu akan terasa berkurang bahkan cenderung
menjadi cuek sekali. Rasanya rindu dengan masa – masa dulu. Tapi apa boleh
dikata, masa lalu hanyalah masa lalu yang tidak akan pernah terulang kembali,
masa lalu hanyalah masa lalu yang ada hanya untuk dikenang, masa lalu hanyalah
masa lalu yang ada untuk diambil pelajaran, masa lalu hanya akan menjadi masa
lalu yang ada untuk masa depan, kini
masa – masa itu hanya ada dalam ingatan, yang harus ditatap dan dipandang
adalah masa depan, 1 detik yang akan datang akan berbeda dengan 1 detik
kebelakang.
Awalnya memang sulit, bahkan sampai detik inipun
masih terasa sulit. Perhatian yang dulu sering diberikan kini seakan memudar
berganti dengan setumpuk tugas dan pekerjaan. Kata – kata manja yang dulu
terucap kini hilang ditelan waktu yang tajam. Akan tiada lagi hari – hari
seperti dulu, memang tidak dapat dipungkiri rasanya ingin kembali ke masa yang
dulu, masa masa yang indah saat masih bersama, namun semuanya tidak mungkin
kecuali menggunakan mesin waktu doraemon yang mustahil. Aku sadar semua pasti
ada resikonya. Dulu aku pernah berpikir akan menjalani masa LDR ketika dia
mengutarakan keinginanny dimana kelak ingin berkarir. Tapi tak sempat ku buat
sampai panjang. Karena aku masih ingin menghabiskan waktu bersama dengannya.
Walaupun begitu disisi lain aku harus sadar ini
semua, perjalanan hati yang memang harus dilalui, aku percaya akan ada
kemudahan sesudah ini. Jika kuruntut dari belakang aku merasa bersalah pada
diriku sendiri, jelas dalam agamaku berpacaran adalah tidak boleh namun aku
masih melanggarnya, untuk itu bagi yang membca ini jangan ditiru. Untuk itu aku
sedikit banyak harus tersadar mungkin ini salah satu cara Tuhan menyatukan kami
walapun bukan ditempat yang serupa dan sama nan berdekatan. Tuhan lebih tahu
apa yang terbaik bagai hambaNya. Aku percaya itu. sebagaimanapun aku
menyayanginya, sebagaimanapun kami berusaha berdua tapi tetap Tuhanlah yang
menjadikan kenyataan. Aku ingat postingan mario Teguh, salah satu motivator
inspiratif di Indonesia, Jodoh tidak akan datang dengan sendirinya, tapi kita
yang menjodohkan, Tuhan hanya merestui kita. Jodoh kita tergantung restu Tuhan.
Semoga kami berjodoh. Amin.
Ini yang kurasakan perbedaan pacaran sebelum dan
sesudah dia bekerja, harus ku akui aku memang sedikit banyak lebih egois
daripada dia, lebih banyak manja dibandingkan dia, lebih kekanak – kanakakn
dibandingkan dia dan tentunya aku lebih cantik dibandingkan dia dan dia pasti
lebih ganteng dibandingkan aku. Ya jelaslah dia ganteng, masak aku mau, kalau
gak pantes dibawa ke kondangan (hahahaha) (bercanda seriuss). Bukan hanya
ntahlah aku benar – benar sudah hampir gila ditinggalnya merantau wilayah
orang, meskipun masih dalam satu negara, untung masih dalam satu negara bukan
beda alam. J percaya atau tidak dia benar – benar ada. Percaya
atau tidak setiap tahun baru masehi tepatnya tanggal satu aku selalu menuliskan
keinginan dan harapanku dalam satu tahun yang akan datang, waktu itu tahun
tahun baru 2013. Aku masih ingat, ketika ku buka kembali lembaran lembaran
harapanku di masa lalu, salah satunya 2013, kubaca satu persatu harapan apa
yang ingin ku capai ditahun itu, percaya atau tidak salah satu dari sekian
banyak harapanku adalah :
Aku
ingin punya pacar yang sekaligus jodoh ku , amin, yang seiman, dan yang bertaqwa, lebih dewasa
daripada aku. Lebih tua daripada aku. Pikiranku waktu itu kalau bisa anak
pesantren.
Aku
ingin dia masih sama sepertiku, masih sama – sama kuliah (waktu itu ), dan
pinter serta ngerti
Aku
ingin dia dari dari jurusan kedokteran atau fakultas teknik
Aku
ingin dia gak pelit, dia manis, sayang aku apa adanya, dan yang paling penting
nggak ngrokok. Dan bla – bla
bla .... masih ada setumpuk harapanku tentang pacar yang aku tulis di lembaran
itu. J dan percaya atau tidak, yang kudapat di tahun itu
aku bertemu dengannya, dan puji syukur bagi Allah, hampir semua yang aku tulis
di lembaran itu mengenai sesesok pacar mampu ku temukan di dalam dirinya. Walaupun untuk yang nomer
satu belum terwujud, tapi Terimakasih
Tuhan, telah mempertemukanku denganya, aku sangat bersyukur. Meskipun aku tidak
tahu apakah dia juga merasakan hal yang sam denganku, aku selalu berpikir aku
beruntung bisa menemukannya, meskipun aku tidak tahu apakah dia merasa
beruntung atau tidak karena bersamaku, dan biar saja aku merasa PD dengan
diriku, dia beruntung bisa bersamaku. (hahahahaha)
Aku masih ingat kala itu, kala aku belum
seperti ini, ada banyak kejadian konyol
dan lucu sama kami bersama, rasanya aku ingin senyum – senyum sendiri kalau
ingat. Percaya atau tidak waktu itu kami masih baru jadian, rencananya si
pengen ngabuburit bareng, buber bareng dan terawih bareng. Hahahaha tapi tidak
terlalu berhasil, akhirnya perut mules gara gara makan bebek galak, terawih di
masjid ketinggalan dan endingnya terawih berdua :D kalau dia baca ini mungkin dia ingat saat
itu. dan masih banyak kejadian konyol lainnya, itu si Cuma satu cerita diantara
banyak cerita, meskipun begitu dia bisa juga so sweet kadang – kadang, seperti 18 Juli 2013, waktu kakiku
tergilas roda pintu gerbang rumah temenku, aku yang serasa hampir pingsan
karena melihat darah, perut mual tidak karu – karuan dan dengan sabarnya dia
mengobati, membalut dengan perban kakiku (hahahah) so sweet kan pacarku. Terus adalagi dia bela belain ke rumahku,
nganter Cuma sampek gang rumah, dari Jember ke banyuwangi, Pulang Pergi dan
jahatnya aku tidak aku persilahkan mampir ke rumahku. Parahkan aku. Pernah juga
aku suruh pulang sendirian hujan – hujan lewat dari jam 9 malam dari banyuwangi
ke Jember setelah sorenya ngantar aku pulang dari Jember ke Banyuwangi, benar –
benar gila kan aku. Sudahlah aku memang beruntung memilikinya, Tuhan Maha
Pengabul untuk menjadikanku bagian dari orang – orang yang beruntung bukan
merugi, semoga Allah senantiasa memasukkan kita ke dalam golongan orang – orang
yang beruntung. Amin. Terimakasih ya Allah. Aku tahu, ntah darimana asal dan
mulanya aku sedikit banyak mulai bergantung padany , dan akhirnya aku benar
benar merasa dia adalah seseorang yang berharga di hidupku. Tuhan aku yakin
Engkau mendengarku, aku ingin bersamannya menjadi wanita satu – satunya yang
menemaninya dalam mengarungi hidupnya di dunia maupun akhirat sampai saat yang
tidak ditentukan. Semoga dia juga merasakan apa yang aku rasakan amin.
Aku yakin, Tuhan tidak akan pernah memberatkan
hambaNya, dan tidak akan pernah membebankan sesuatu diluar kesanggupan hambany,
aku yakin kami insya Allah mampu melewati masa ini untuk meraih impian kami,
menjadi manusia yang lebih baik karenaNya. Amin. Seperti firman Allah :
Kami
tiada membebani seseorang melainkan menurut kesanggupannya, dan pada sisi Kami
ada suatu kitab yang membicarakan kebenaran[1010], dan mereka
tidak dianiaya. (Qs : Al Mu’minuun ; 62)
Saya yakin perasaan saya tidak salah, perasaan
mengasihi dia, perasaan yang tidak tahu kapan datang dan berharap tidak akan
berahir sampai saat yang tidak ditentukan. aku berharap dia juga begitu. Tuhan
yang Maha Adil jadikanlah hidup penuh makna, meskipun kini kami di tempat yang
berbeda satukanlah kami hingga saat yang tidak ditentukan, meski banyak pikiran
yang bergelanyut di otakku saat ini, aku yakin Engkau punya rencana lain yang
lebih indah yang tak terangkai dalam munajatku, tak terangkai dalam kata, aku
yakin Engkau pemberi rahmat bagi hamba – hambaMu yang bersabar, jadikanlah kami
termasuk di dalamnya, manusia – manusia yang beruntung, bertaqwa dan mulia di
sisiMu. Karena aku membutuhkannya dan berharap padanya Tuhan. Amin
Dan
di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah Dia menciptakan untukmu isteri-isteri
dari jenismu sendiri, supaya kamu cenderung dan merasa tenteram kepadanya, dan
dijadikan-Nya diantaramu rasa kasih
dan sayang. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat
tanda-tanda bagi kaum yang berfikir. (Qs ; Ar Ruum;21)
Ya Tuhan, ampunilah dosa dosa kami, baik
yang kami nyatakan maupun yang kami sembunyikan, Engkau yang Maha Tahu segala
maksud hati hamba – hambaMu. Amin.